"Ngaji Ngacang": Tradisi Cangkrukan untuk Meraih Ridho Allah, Dihadiri Ulama dan Ratusan Jamaah
Sidoarjo | wongbodhojournalist.site – Tradisi "Ngaji Ngacang", sebuah ngaji cangkrukan ala wong bodho, kembali digelar dengan penuh kehangatan dan antusiasme. Kegiatan rutin yang berlangsung setiap tanggal 5 ini diikuti oleh banyak jamaah yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang sederhana namun penuh makna.
Dalam acara tersebut, Gus Khoiri mengajak para jamaah untuk menjadikan cangkrukan sebagai sarana meraih ridho Allah. Ia menekankan pentingnya gerak hati, gerak jasmani, dan gerak pikiran agar manusia senantiasa mengingat Allah serta menjadi pribadi yang pandai bersyukur.
“Gerak hati, gerak jasad, dan gerak pikiran adalah cara kita untuk selalu mengingat Allah. Dengan begitu, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin dekat dengan ridho-Nya,” ujar Gus Khoiri dalam kajiannya.
Kegiatan ini semakin istimewa dengan kehadiran Gus Rifki dari Sidoarjo dan Gus Nanang dari Ponorogo, yang turut memberikan nasihat dan motivasi kepada jamaah. Mereka menegaskan bahwa Ngaji Ngacang bukan sekadar forum diskusi keislaman, tetapi juga wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan kebersamaan di tengah masyarakat.
Ratusan jamaah yang hadir tampak khusyuk mengikuti kajian, mendengarkan tausiah, serta berdiskusi dengan suasana cangkrukan yang akrab dan santai. Mereka berharap kegiatan ini terus berlanjut dan semakin berkembang, sehingga dapat menjadi sarana untuk memperkuat keimanan, kebersamaan, dan kepedulian sosial di kalangan umat.
Dengan semangat bergerak dan bersyukur, Ngaji Ngacang diharapkan menjadi bagian dari tradisi keislaman yang terus hidup dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
Post a Comment